Selamat Datang Blogspot BangRegar.com
ORANG-ORANG YANG MENYIMPAN API DALAM KEPALANYA
. juga akhirnya, kemarahan itu, membakar gedung-gedung serta harta benda yang begitu kau cintai. Massa yang mungkin sukar kau mengerti maunya. Orang-orang yang menyimpan api dalam kepalanya dari waktu ke waktu, rasakan berjuta perasaan dalam dada bergalau tak karuan. Orang-orang yang memandang pameran kemewahan, namun mereka tiada mampu memilikinya, walau keringat telah diperas begitu deras, walau tulang belulang telah dibanting dengan begitu keras. Namun tetap saja yang terlihat ketidakadilan yang disodorkan di mana-mana. Mengapa kau
tanyakan lagi, apa sebab kerusuhan itu terjadi. Darah membanjir. Air mata mengalir. Sedangkan jeritan itu tiap detik diperdengarkan meminta perhatianmu. Dan tak juga telingamu mendengarnya?
Jemariku melukis dengan gemetar sebuah kota yang gemuruh, yang mencampakkan orang--orang yang kesepian ke dalam plaza, diskotik, cafe yang riuh serta ruang hotel hendak lunaskan mimpi senggama. Karena industrialisasi (juga modernisasi + westernisasi) telah mencemplungkan mereka ke dalam limbah-limbah pabrik dan melemparkannya ke udara yang pengap. Namun tak jera juga manusia mengadu nasibnya dengan map penuh kertas di tangan mengetuk pintu-pintu kantor, dimana mimpi-mimpi akan di simpan di dalamnya . Dan pada kerusuhan yang meledak di segala penjuru. Kita tatap wajah siapa. Selain orang-orang yang lelah dan benak penuh api, yang akan membakar, apa saja. Di tanganku yang gemetar, kota yang meledak menggigilkan harapan ke sudut-sudut peradaban.Salah satu sifat buruk yang ada dalam diri manusia adalah marah. Sebagai makhluk yang dibekali dengan hawa nafsu, tentu saja marah adalah hal yang manusiawi ketika melihat sesuatu yang tidak dikehendakinya atau ketika seseorang berbuat salah kepadanya. Namun, ketika seseorang tak mampu mengendalikan luapan emosi yang menguasainya, maka kemarahan itu akan berakibat buruk bagi dirinya. Tak hanya merusak jiwa, marah juga mengganggu kesehatan raga.
Kompleksitas masalah dalam kehidupan ini seringkali memaksa seseorang untuk memilih, apakah akan menghadapi masalah tersebut dengan penuh ketenangan ataukah dengan amarah dan penuh emosi. Tentu saja seorang muslim akan berusaha untuk menghadapi setiap masalah yang menimpanya dengan kepala dingin.
Don’t let others anger you to the point where you become someone even you don’t recognize.
When one of you becomes angry while standing, he should sit down. If the anger leaves him, well and good; otherwise he should lie down.
Komentar